Epistemologi, Epistemologi : Bayani, Irfani, Burhani.

Epistemologi, Epistemologi : Bayani, Irfani, Burhani.

Rabu, 27 Oktober 2010

EPISTEMOLOGI BURHANI


Nama : Rahmi Eko Nurlia
NIM  :  08410200
Kelas :  B
Al-burhan: argumen yang pasti dan jelas. Dalam arti sempit: aktivitas pikir untuk menetapkan kebenaran pernyataan melalui metode penalaran. Dalam arti luas: setiap aktifitas pikir untuk menetapkan kebenaran pernyataan. Sebagai aktivitas pengetahuan, burhani adalah episteme yang berargumentasi secara deduktif, sedangkan sebagai dikursus pengetahuan, burhani adalah dunia pengetahuan falsafah yang masuk ke budaya arab islam.
 Unsur - unsur pokok dari Burhani:
  1. Origin: Realitas
  2. Tool of Analysis: Alfaz-ma'qulat, Wajib-Mumkin,  Tasawwurat-Tasdiqat
  3. Approach: Filosofis-Scientifik
  4. Metode: Al-Istintaj. Al-Istiqra, Al-Maqasid, Al-Sababiyah
  5. Peran Akal: Heuristik, Analitik-Kritis
  6. Types of Argument: Demonstratif
  7. Validitas: Korespondensi, Koherensi, Pragmatik
  8. Prinsip Dasar: Idrak al-asbab al Hatmiyyah ( Certaintly )
  9. Pendukung Keilmuan: Failosuf Ahl al-Ulum
  10. Hubungan Subjek dan Objek: Objective Rasional.
Tokoh dunia islam yang telah menerapkan episteme burhani:
  • Ibnu Rusyd ( Kalam dan Filsafat ). Beliau berusaha menerapkan dengan cara membela argument secara kausalitas. Ia menolak pandangan asy’ariyah tentang prinsip tajwiz(keserbabolehan) karena dianggap mengingkari hukum kausalitas, sama saja meruntuhkan bangunan burhani pada ilmu-ilmu alam termasuk metafisika atau ilmu ketuhanan yang burhaninya dibangun atas dasar proses penelusuran terhadap akibat-akibat sesuatu kesebab-sebabnya sebelum menuju kesebab utamanya yaitu Allah SWT.
  • Al Syatibi ( Usul Fiqh ). Beliau mengemukakan bahwa usul fiqh didasarkan pada prinsip kulliyyah al syari'ah/ ajaran universal dari agama, dan prinsip al maqasid al syari, serupa dg sebab akhir sbg pembentuk unsur penalaran burhani.
  • Ibn Khaldun ( Sejarah Ilmiah ). Sejarah ilmiah disini terdapat: penelitian, penyelidikan, dan analisis yang mendalam akan sebab dan latar belakang terjadinya sesuatu, selain itu berisi asal-usul, perkembangan, riwayat hidup dan matinya kisah peradaban manusia.



5 komentar:

  1. Wijayanti Wulan Septi
    08410211

    Seperti yang terdapat dalam uraian, maka dapat disimpulkan, bahwa burhani adalah pengetahuan yang diperoleh dari indera, percobaan dan hukum - hukum logika.

    BalasHapus
  2. Nama : Sofiatun
    NIM : 08410062
    Kelas : PAI-B
    No.Absen : 12
    komentar
    dapat dikatakan bahwa Epistemologi ini didasarkan pada argumen yang pasti dan jelas yaitu pengetahuan yang bersifat empiris berdasarkan realitas yang ada, penalarannya bersifat kritis serta pendekatan yang digunakan adalah filosof-scientifik. Jadi dikatakan bahwa kelebihan epistemologi burhani dapat diukursecara ilmiah.

    BalasHapus
  3. Nam: Neneng Siti Fatimah NA
    NIM:08410063
    No Absen: 13

    Dalam bahasa Arab, al-burhan berarti argumen (al-hujjah) yang jelas (al-bayyinah; clear) dan distinc (al-fashl), yang dalam bahasa Inggris adalah demonstration, yang mempunyai akar bahasa Latin: demonstratio (berarti memberi isyarat, sifat, keterangan, dan penjelasan). Dalam perspektif logika, burhani adalah aktivitas berpikir untuk menetapkan kebenaran suatu premis melalui metode penyimpulan (al-istintaj) dengan menghubungan premis tersebut dengan premis yang lain yang oleh nalar dibenarkan atau telah terbukti kebenarannya (badlihiyyah). Sedang dalam pengertian umum, burhani adalah aktivitas nalar yang menetapkan kebenaran suatu premis.

    Menurut Abied al-Jabiri, istilah burhani merupakan sebutan untuk sebuah sistem pengetahuan (nidlam ma’rifi) yang menggunakan metode tersendiri di dalam pemikiran dan memiliki pandangan dunia tertentu, tanpa bersandar kepada otoritas pengetahuan yang lain. Di sini posisi logika berkembang tidak hanya sebagai metodologi penalaran ilmiah tetapi sudah menjadi semacam “pandangan dunia” (worldview) yang memiliki ciri khas tersendiri.

    BalasHapus
  4. Nama :Rukhayatun Niroh
    Kelas :PAI B
    Nim :08410016
    penjelasan diatas, cukup bagus....
    Epistemologi Burhani adalah aktifitas intelektual untuk membuktikan kebenaran suatu proposisi (qadhiyyah) melalui pendekatan penarikan kesimpulan (istintaj). Atau dengan kata lain, burhani adalah penalaran akal dengan memanfaatkan kaidah-kaidah logika. Pada perjalanan berikutnya, epistemologi ini hanya merujuk pada silogisme (al-Qiyas) atau lebih menonjolkan qiyas. Sehingga dalam tradisi nalar Arab Islam, sebagaimana yang dikritik oleh Ibnu Tumart, epistemologi ini lebih akrab dengan masalah-masalah hukum Islam (masail fiqhiyah) dari pada problematika-problematika kemanusiaan yang perlu ditangkal sejak dari penyebabnya.burhani, dalam tataran praksis lebih menonjolkan qiyas guna menyelesaikan masalah-masalah fikih saja.

    BalasHapus